Dear sahabat BT senang bisa jumpa lagi. Hari ini Om BT akan sharing tentang memahami arus listrik dalam rangkaian paralel. Berikut ini pembahasan lengkapnya. Arus Cabang Sebelumnya kita telah mempelajari sifat-sifat dari rangkaian seri pada postingan sebelumnya. Diantara sifat-sifat dari rangkaian seri sebaga berikut Arus tidak mengalir ketika rangkaian yang melalui rangkaian adalah dari tegangan jatuh sama dengan tegangan seluruh resistor tahanan pada rangkaian disebut tahanan total RT. Karakteristik dari rangkaian paralel sangat banyak perbedaannya. Gambar a menunjukkan tiga resistor yang terhubung secara paralel. Jika jalur yang menghubungkan baterai ke resistor diputuskan dan dipasang sebuah ampere meter seperti terlihat pada gambar b. Arus total IT akan terukur. Arus total ini terbentuk oleh tiga resistor gabungan arus cabang tiap resistor. Gambar a Rangkaian resistor paralel Sebuah percobaan sederhana akan menunjukkan sebuah karakteristik utama pada rangkaian ini. Pada gambar b, jika R1 pada rangkaian dilepas, jalur arus yang terukur oleh ampere meter akan berkurang. Jika R2 juga dilepas, jalur arus selanjutnya semakin berkurang, yang tersisa adalah sebuah rangkaian seri sederhana terdiri dari R3, V, dan Ampere Meter. Jalur arus sekarang adalah arus yang dibentuk oleh R3. Arus ini bisa dihitung atau dicari langsung dengan hukum Ohm. Gambar b Pengukuran arus total IT Hasil pada percobaan ini membuktikan bahwa pada gambar a dan b adalah sesungguhnya tiga pasang jalur kecil untuk aliran arus. R1, R2, R3. Setiap sebuah jalur kecil disebut cabang atau kaki dari rangkaian paralel. Salah satu sifat dari sebuah rangkaian paralel adalah bahwa arus total IT dalam rangkaian lebih besar daripada arus pada tiap cabang. Ini juga berarti bahwa tiap arus cabang lebih kecil daripada arus total. Arus Total dalam Rangkaian Paralel Arus total dalam rangkaian paralel dapat dihitung dengan dua cara. Metode pertama adalah untuk menghitung arus dalam tiap cabang dengan hukum ohm dan penjumlahan semua arus. Dikarenakan semua resistor terhubung pada akhir cabang, semua resistor akan mempunyai tegangan jatuh yang sama. Oleh karena itu, untuk arus dalam sebuah rangkaian, pada hukum ohm berlaku rumus I = V / R , dimana yang dipakai adalah tegangan sumber dan resistansi cabang. Metode yang kedua untuk menghitung arus dalam rangkaian paralel untuk mengukur atau menghitung resistansi total dan kemudian digunakan hukum ohm. Untuk masalah ini, hukum ohm dalam bentuk Sebuah percobaan sederhana akan membuktikan bahwa jumlah arus cabang adalah sama dengan arus total. Gambar c Pengukuran arus cabang pada rangkaian resistor paralel Sebuah rangkaian seperti pada Gambar c dapat terhubung dan arus-arus total terukur pada titik A. Arus tiap cabang dapat terukur pada titik B, C, dan D. Jumlahkan nilai pengukuran arus tiap cabang. Jumlah arus tiap cabang akan sama dengan arus total yang terukur pada titik A. Demikian postingan Om BT, semoga bermanfaat! [bt] Sumber MPTE-DLE SMK – Kemendikbud
Arustotal pada rangkaian paralel adalah jumlah dari arus yang masing-masing cabang hambatan. Di rumuskan; I total = I 1 + I 2 + I 3 Sedangkan tegangan total pada rangkaian paralel adalah sama pada masing-masing hambatan. V total = V1 = V2 = V3 Mencari hambatan pengganti pada rangkaian paralel Hambatan pengganti rangkaian paralel dirumuskan: Perbedaan Rangkaian Seri dan Paralel – Jika membahas mengenai barang-barang elektronik, pasti akan selalu berkaitan dengan berbagai komponen penyusunnya. Salah satu komponen tersebut yaitu resistor. Dimana resistor mampu dirangkai secara seri maupun paralel. Jika menurut ilmu elektro, dijelaskan tentang rumus rangkaian seri dan of Contents Show B. Rangkaian ParalelC. Kelebihan dari Rangkaian ParalelD. Kekurangan Rangkaian ParalelE. Perbedaan Rangkaian Seri dan Paralel1. Cara Menyusun Komponen Listrik2. Penggunaan Kabel dan Saklar3. Kontinuitas Komponen Listrik4. Hambatan TotalF. Daftar Perbedaan Rangkaian Seri dan Paralel1. Contoh soal 12. Contoh soal 2G. Jenis dan Komponen Rangkaian Listrik1. Komponen Listrik2. Sumber Listrik3. Konduktor4. ElektronH. Rumus Rangkaian Listrik2. Tegangan3. HambatanRekomendasi Buku & ArtikelBagaimana arus yang mengalir pada rangkaian paralel?Bagaimana arus listrik yang mengalir pada rangkaian seri?Mengapa jika salah satu komponen pada rangkaian seri rusak maka seluruh rangkaian akan ikut rusak?Apa itu i total? Bahkan ada juga penjelasan mengenai perbedaan rangkaian seri dan paralel. Kedua jenis rangkaian listrik atau elektronik tersebut memiliki fungsi yang berbeda beda. Jika salah satu lampu di rumah dipadamkan, maka lampu lainnya tidak akan padam juga dan tetap menyala. Namun untuk rangkaian serinya, apabila salah satu lampu padam, maka lampu lainnya juga akan ikut padam. Berikut adalah contoh gambaran dari rangkaian seri dan seri dan paralel digunakan dengan beberapa kondisi dan juga pertimbangan. Misalnya, sebuah proyek pencahayaan dalam skala besar di sebuah pembangunan, lampu rumah, baterai, dan lainnya. Dalam artikel kali ini, penulis akan menjelaskan wacana terkait rumus rangkaian seri dan juga rumus rangkaian paralel. Kemudian juga mengenai perbedaan rangkaian seri dan paralel. Untuk penjelasan lebih lengkap, simak informasi di bawah ini yaSemua komponen yang ada di dalam rangkaian listrik maupun elektronik bisa dihubungkan dengan menggunakan rangkaian seri atau paralel. Di bawah ini adalah klasifikasi terkait rumus rangkaian seri dan rumus rangkaian paralel beserta perbedaan rangkaian seri dan paralel. Berikut adalah penjelasan selengkapnyaA. Rangkaian SeriB. Rangkaian ParalelC. Kelebihan dari Rangkaian ParalelD. Kekurangan Rangkaian ParalelE. Perbedaan Rangkaian Seri dan Paralel1. Cara Menyusun Komponen Listrik2. Penggunaan Kabel dan Saklar3. Kontinuitas Komponen Listrik4. Hambatan TotalF. Daftar Perbedaan Rangkaian Seri dan Paralel1. Contoh soal 12. Contoh soal 2G. Jenis dan Komponen Rangkaian Listrik1. Komponen Listrik2. Sumber Listrik3. Konduktor4. ElektronH. Rumus Rangkaian Listrik1. Arus2. Tegangan3. Hambatan Rekomendasi Buku & ArtikelBuku TerkaitMateri Terkait FisikaRangkaian seri merupakan sebuah rangkaian elektronik atau listrik yang proses penyusunannya dilakukan menggunakan cara berurutan. Komponen di dalam rangkaian tersebut disusun dengan satu jalur. Oleh karena itu, seluruh komponen yang ada di dalamnya mampu dialiri oleh arus listrik. Berikut adalah gambar bentuk rangkaian ini adalah rumus dari rangkaian seri yang perlu kamu pahamiRs = R1 + R2 + R3 + . . . Keterangan Rs = Hambatan Total Rangkaian Seri atau Ohm R1 = Hambatan Pertama atau Ohm R2 = Hambatan Kedua atau Ohm R3 = Hambatan Ketiga atau OhmB. Rangkaian ParalelRangkaian paralel merupakan sebuah rangkaian elektronik atau listrik yang proses penyusunannya dilakukan secara sejajar atau bersusun. Sederhananya, rangkaian tersebut terhubung dengan cara berderet. Sehingga sumber arus listrik yang ada di dalamnya bercabang-cabang. Setia komponen yang ada di dalam rangkaian paralel memiliki besar tegangan yang sama. Oleh karena itu, setiap komponen yang dilalui oleh arus listrik akan dijumlahkan menjadi jumlah total arus secara keseluruhan. Berikut adalah contoh gambaran rangkaian bawah ini adalah rumus rangkaian paralel yang perlu dipahami1/Rs = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3 + . . . Keterangan Rp = Hambatan Total Rangkaian Paralel atau Ohm R1 = Hambatan Pertama atau Ohm R2 = Hambatan Kedua atau Ohm R3 = Hambatan Ketiga atau OhmRangkaian paralel memiliki ciri-ciri khusus yang bisa membedakannya dengan rangkaian listrik ataupun rangkaian elektronik lainnya. Berikut adalah ciri-ciri dari rangkaian paralel yaitu1. Proses penyusunan semua komponen yang ada dirangkai secara bersusun 2. Di semua cabang rangkaian paralel dapat dialiri oleh arus yang besarannya berbeda-beda 3. Setiap komponen yang ada di dalamnya akan dikaitkan dengan sumber tegangan, baik itu pada kutub negatif maupun kutub positif. Oleh karena itu, setiap komponennya bisa memperoleh tegangan yang besarnya sama. Akan tetapi, setiap ada kendala di komponen listriknya, akan ada sejumlah kendala total yang ciri-ciri khusus yang dimiliki oleh rangkaian paralel, ada pula kelebihan dan juga kekurangan dari rangkaian paralel tersebut. Berikut adalah penjelasannyaC. Kelebihan dari Rangkaian Paralela. Apabila salah satu komponen atau cabang listrik yang ada di dalamnya mengalami kerusakan atau putus. Maka komponen lainnya yang ada di dalam rangkaian tersebut masih tetap berfungsi. b. Semua komponen yang saling berkaitan atau berhubungan dengan saklar tidak akan kuat terhadap komponen yang lain. Misalnya, ketika salah satu saklar yang terhubung dengan lampu rumah dimatikan, maka lampu yang lain yang tidak terhubung dengan saklar tidak akan ikut Kekurangan Rangkaian Paralela. Memerlukan penghantar listrik atau kabel yang banyak untuk merangkai semua komponen listriknya. b. Biayanya tergolong lebih mahalE. Perbedaan Rangkaian Seri dan ParalelPerbedaan antara rangkaian seri dan juga rangkaian paralel bisa ditinjau dari beberapa faktor. Mulai dari cara penyusunan komponen elektronik atau listriknya, penggunaan kabel dan saklarnya, kontinuitas kendala total dan komponen listriknya. Untuk lebih jelasnya, simak penjelasan di bawah ini ya1. Cara Menyusun Komponen ListrikPerbedaan rangkaian seri dan paralel yang pertama terletak di cara penyusunan komponen listriknya. Cara mengidentifikasi rangkaian tersebut bisa dilakukan dengan mudah, yaitu cukup dengan melihat cara memasang komponen listriknya saja. Seperti yang sudah dijelaskan di atas, bahwa komponen rangkaian paralel biasanya disusun dengan cara berderet dari sumber energi listriknya. Sementara itu, rangkaian seri biasanya disusun dengan cara bersusun dari sumber rangkaian seri dan paralel tidak sebatas itu saja. Terdapat pebedaan lainnya yang berkaitan dengan penghubung kabelnya. Dimana di dalam rangkaian paralel, semua komponen dihubungkan dengan cara bercabang tapi tetap berkaitan dengan satu daya, yaitu kutub negatif dan kutub positif. Oleh karena itu, setiap cabangnya akan dialiri oleh arus listrik yang besarnya berbeda-beda. Akan tetapi memiliki besaran tegangan di setiap cabang yang rangkaian seri, semua komponen yang ada di dalamnya tidak bercabang. Sehingga arah arus listriknya searah. Dengan begitu, besaran arus listrik yang mengalir di dalam rangkaian tersebut jumlahnya sama. Namun memiliki besaran tegangan yang berbeda-beda. Rangkaian seri tersebut memiliki tegangan yang asalnya dari jumlah masing-masing hambatan. Tapi besar kendalanya berasal dari hasil bagi antara tegangan dengan kekuatan arus Penggunaan Kabel dan Saklar Selanjutnya, perbedaan rangkaian seri dan paralel terletak pada penggunaan kabel dan juga saklarnya. Untuk memasang atau menyusun komponen listrik secara seri memerlukan kabel dan saklar yang jumlahnya sedikit. Sehingga seringkali disebut sebagai rangkaian yang memiliki biaya terjangkau. Jenis rangkaian tersebut banyak digunakan untuk memasang listrik di rumah-rumah, seperti baterai remot TV atau pemasangan komponen listrik dengan rangkaian paralel memerlukan kabel dan saklar yang banyak. Hal itu bertujuan agar rangkaian tersebut memiliki cabang yang banyak. Oleh sebab itu, rangkaian listrik paralel seringkali disebut sebagai rangkaian listrik yang memiliki biaya mahal. Jika dilihat dari segi biayanya, maka rangkaian listrik seri sangat dianjurkan untuk digunakan sebagai aliran penerangan lampu rumah dibandingkan dengan rangkaian listrik Kontinuitas Komponen ListrikKontinuitas komponen listrik merupakan salah satu faktor yang membedakan rangkaian seri dan paralel. Untuk kontinuitas rangkaian seri memiliki konsep semua komponennya akan padam atau mati apabila saklarnya dimatikan. Hal itu bisa terjadi karena arus daya yang menghubungkan semua komponennya berjalan searah. Lalu, untuk kontinuitas rangkaian paralel memiliki konsep yaitu jika salah satu lampu dipadamkan, maka lampu yang lainnya tidak akan ikut padam. Hal tersebut bisa terjadi karena semua cabang yang ada di dalam rangkaian itu saling terhubung dengan satu daya yang ada pada kutub positif dan kutub Hambatan TotalPerbedaan selanjutnya terletak pada hambatan totalnya. Untuk hambatan total yang terjadi pada rangkaian listrik seri dapat diketahui besarannya dengan cara menjumlahkan semua hambatan yang ada atau resistornya saja. Alasannya yaitu ajaran arus listriknya melalui setiap hambatan yang terjadi di dalam rangkaian artinya, hambatan total berasal dari jumlah hambatan 1, 2 dan seterusnya. Sedangkan untuk rangkaian listrik paralel, memiliki besar hambatan yang lebih kecil. Alasannya yaitu satu daya dari rangkaian tersebut akan mengaliri arus listrik yang berbeda di setiap hambatan yang ada. Itu artinya semua hambatan total paralel berasal dari jumlah satu per satu hambatan, satu per dua hambatan, dan Daftar Perbedaan Rangkaian Seri dan Paralel1. Contoh soal 1Perhatikan gambar di bawah ini. Hitung arus yang mengalir di rangkaian tersebut!Pembahasannya Diket R1 = 2 ohm R2 = 2 ohm R3 = 2 ohm V = 3 VJawaban Mencari R paralelRp = 1 ohm Rtot = 2 + 1 = 3 Ohm V = I x R I = V/R I = 1 A2. Contoh soal 2Perhatikan rangkaian besarnya R1 = 2 Ohm, R2 = 3 Ohm, dan R3 = 5 Ohm. Apabila besaran tegangan totalnya 24 Volt, maka tentukan besarnya arus yang mengalir di dalam rangkaian!PembahasanDiketahuiR1 = 2 Ohm R2 = 3 Ohm R3 = 5 Ohm V Total = 24 Volt Ditanya I =…?PembahasanYang harus dilakukan pertama kali yaitu mencari besarnya hambatan total yang ada di dalam rangkaian tersebut. Karena ketiga hambatan di atas disusun dengan rangkaian seri, maka gunakan persamaan kita perlu menggunakan hukum Ohm untuk mencari besarnya arus yang mengalir di dalam besar arus yang mengalir di dalam rangkaian tersebut adalah 2,4 Jenis dan Komponen Rangkaian ListrikPerlu dipahami bahwa bentuk dan juga konfigurasi rangkaian akan menentukan posisi komponen, perhitungan arus, dan lainnya. Dua jenis rangkaian tersebut merupakan rangkaian seri dan paralel1. Komponen ListrikSebagai suatu sistem, rangkaian listrik mempunyai komponen yang saling berhubungan satu sama lain. Namun mempunyai fungsi yang berbeda. Jika disatukan, rangkaian tersebut akan menghasilkan kerja listrik yang optimal sesuai dengan Sumber ListrikRangkaian listrik yang sederhana biasanya berasal dari suatu sumber, salah satunya yaitu baterai, listrik pln, dan aki. Baterai adalah sumber listrik statis dan juga langsung. Elektron akan mengalir melalui kabel dan menuju komponen, misalnya lampu kemudian kembali ke baterai sebagai suatu siklus. Hal yang sama juga bisa terjadi di aki dan juga listrik di KonduktorPada contoh gambar rangkaian listrik pasti akan selalu menunjukkan adanya kabel yang digambarkan menggunakan simbol garis. Kabel adalah salah satu contoh konduktor yang berfungsi sebagai penghantar listrik. Supaya sumber bisa memberikan energi ke komponen lainnya, keduanya harus terhubung dan konduktor akan menjadi perantara, Tanpa adanya konduktor, listrik akan terbuka dan bergerak dengan ElektronRangkaian listrik tertutup akan menghubungkan semua komponen, sehingga tidak akan ada yang terpisah atau lepas. Semuanya akan berada di satu jalur dengan bantuan konduktor yang berperan sebagai perantara. Sebenarnya, listrik adalah aliran elektron yang bergerak dari kutub satu ke kutub lainnya hingga mencapai keseimbangan. Perbedaan elektron tersebut membuat listrik bisa muncul dari sebuah Rumus Rangkaian ListrikRangkaian listrik seri dan rangkaian listrik paralel mempunyai rumus yang saling berkaitan. Terdapat tiga komponen dari kedua rumus rangkaian tersebut yaitu tegangan, arus, ArusRumus Kuat Arus Rangkaian SeriI = I1 = 12 = 13 = 14 = I……Rumus Kuat Arus Rangkaian ParalelI = I1 = 12 = 13 = 14 = I……Rangkaian listrik seri mempunyai arus yang sama pada setiap spot yang ada. Itu artinya, arus tersebut tidak akan berubah setelah masuk ke dalam komponen. Namun, listrik yang bercabang seperti rangkaian listrik paralel mempunyai arus yang berbeda di setiap cabangnya. Konsepnya yaitu arus yang masuk dan juga keluar di awal dan di akhir cadangan akan TeganganRumus Tegangan Rangkaian SeriV = V1 + V2 + V3 + V4Rumus Tegangan Rangkaian ParalelV = V1 = V2 = V3 = V4Rumus tegangan arus listrik seri merupakan akumulasi dari semua tegangan yang berasal dari tiap komponen. Untuk yang memakai sistem paralel, arus yang berbeda maka tegangannya tetap di dalam satu HambatanRumus Hambatan Rangkaian Seri R = R1 = R2 + R3 + R4Rumus Hambatan Total 1/R + 1/R1 + 1/R2 + 1/R3 + 1/R4Rumus hambatan yaitu tegangan dibagi dengan arus. Dengan rumus tersebut, kita akan mengetahui arus yang ada di dalam rangkaian seri dan paralel beserta tegangannya. Untuk nilai hambatannya cukup menyesuaikan dengan perhitungan yang sudah penjelasan mengenai perbedaan rangkaian seri dan paralel serta rumus dan penjelasan lengkapnya. Bagaimana, rangkaian listrik tidak sulit kan? Grameds juga bisa memperoleh materi lengkapnya di beberapa rekomendasi yang tercantum di artikel ini. Semoga Buku & ArtikelePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah."Custom logAkses ke ribuan buku dari penerbit berkualitasKemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan AndaTersedia dalam platform Android dan IOSTersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisisLaporan statistik lengkapAplikasi aman, praktis, dan efisien Bagaimana arus yang mengalir pada rangkaian paralel? Pada rangkaian paralel, tegangan yang melewati tiap komponen adalah sama, dan total arus adalah jumlahan arus yang melewati tiap komponen. Bagaimana arus listrik yang mengalir pada rangkaian seri? Dalam rangkaian seri, arus yang lewat sama besar pada masing-masing elemen yang tersusun seri. Sifat-sifat Rangkaian Seri Arus yang mengalir pada masing beban adalah sama. Tegangan sumber akan dibagi dengan jumlah tahanan seri jika besar tahanan sama. Mengapa jika salah satu komponen pada rangkaian seri rusak maka seluruh rangkaian akan ikut rusak? Pada rangkaian seri, jika salah satu komponen rusak maka seluruh rangkaian akan ikut rusak. Hal ini karena rangkaian seri hanya memiliki satu jalur listrik, jika terdapat gangguan maka listrik tidak dapat mengalir lagi. Apa itu i total? Arus listrik total adalah besarnya arus listrik yang mengaliri rangkaian setelah semua cabang kembali menyatu.Padarangkaian paralel arus yang mengalir disetiap cabang berbeda besarnya. Setiap komponen terhubung dengan kutub positif dan kutub negatif dari sumber tegangan, artinya semua komponen mendapat tegangan yang sama besar. Sedangkan, hambatan totalnya menjadi lebih kecil dari hambatan tiap-tiap komponen listriknya. Contoh Gambar Rangkaian Paralel
Unduh PDF Unduh PDF Soal rangkaian paralel dapat diselesaikan dengan mudah jika sudah memahami rumus dan prinsip dasar rangkaian paralel. Jika 2 atau lebih hambatan dihubungkan dengan posisi bersebelahan, arus listrik dapat “memilih” jalur sama seperti mobil yang cenderung pindah lajur dan melaju berdampingan jika jalan 1 lajur terpisah menjadi 2 lajur. Setelah mempelajari artikel ini, Anda akan dapat menghitung nilai tegangan, arus, dan hambatan pada 2 atau lebih hambatan yang dirangkai secara paralel. Rumus Dasar Rumus hambatan total RT rangkaian paralel 1/RT = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3 + ... Nilai tegangan listrik pada setiap cabang rangkaian paralel selalu sama VT = V1 = V2 = V3 = ... Nilai arus listrik total IT = I1 + I2 + I3 + ... Rumus Hukum Ohm V = IR 1 Kenali rangkaian paralel. Rangkaian paralel memiliki 2 atau lebih cabang yang semuanya berasal dari titik A dan menuju titik B. Satu aliran tunggal elektron terbagi menjadi banyak cabang dan selanjutnya kembali menyatu. Sebagian besar soal rangkaian paralel menanyakan nilai tegangan, hambatan, atau arus listrik total pada rangkaian dari titik A sampai titik B. Komponen yang “dirangkai secara paralel” masing-masing terletak di cabang terpisah. 2Pahami hambatan dan arus listrik pada rangkaian paralel. Bayangkan jalan bebas hambatan yang memiliki banyak lajur dan gardu tol di setiap lajur memperlambat lalu lintas kendaraan. Membuat lajur baru menyediakan jalur tambahan untuk mobil sehingga lalu lintas lebih lancar meskipun gardu tol juga dibangun di lajur yang baru. Jadi, sama seperti pada rangkaian paralel, menambahkan cabang baru menyediakan jalur baru bagi arus listrik. Berapa pun jumlah hambatan pada cabang yang baru, hambatan total berkurang dan arus listrik total meningkat. 3Jumlahkan arus listrik setiap cabang untuk mengetahui arus listrik total. Jika arus listrik di setiap cabang diketahui, jumlahkan saja untuk mendapatkan nilai arus listrik total. Arus listrik total adalah besarnya arus listrik yang mengaliri rangkaian setelah semua cabang kembali menyatu. Rumus arus listrik total IT = I1 + I2 + I3 + ... 4 Hitung nilai hambatan total. Untuk mengetahui nilai hambatan total RT rangkaian paralel, gunakan persamaan 1/RT = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3 + ... Setiap R di sisi kanan persamaan mewakili nilai hambatan pada 1 cabang rangkaian paralel.[1] Contoh sebuah rangkaian memiliki 2 hambatan yang terpasang secara paralel, masing-masing bernilai 4. 1/RT = 1/4 + 1/4 → 1/RT = 1/2 → RT = 2. Dengan kata lain, 2 cabang yang memiliki hambatan bernilai sama dua kali lebih mudah dilewati daripada 1 cabang tersendiri. Jika salah satu cabang tidak memiliki hambatan 0, semua arus listrik akan melewati cabang tersebut sehingga nilai hambatan total = 0.[2] 5Pahami apa itu tegangan listrik. Tegangan listrik adalah perbedaan potensial listrik antara 2 titik. Karena membandingkan 2 titik, bukan mengukur jalur aliran, nilai tegangan tetap sama di cabang mana pun. VT = V1 = V2 = V3 = ... 6 Gunakan Hukum Ohm. Hukum Ohm mendeskripsikan hubungan antara tegangan listrik V, arus listrik I, dan hambatan listrik R V = IR. Jika dua dari tiga nilai tersebut diketahui, gunakan rumus ini untuk menemukan nilai yang ketiga. Pastikan setiap nilai berasal dari bagian yang sama dalam rangkaian. Selain untuk menemukan nilai pada satu cabang V = I1R1, Hukum Ohm juga dapat digunakan untuk menghitung nilai total rangkaian V = ITRT. Iklan 1 Buatlah tabel untuk mencatat hitungan. Jika soal rangkaian paralel menanyakan lebih dari satu nilai, tabel membantu Anda menata informasi.[3] Berikut ini contoh tabel rangkaian paralel dengan 3 cabang. Cabang sering ditulis sebagai R diikuti angka yang ditulis kecil dan agak ke bawah. R1 R2 R3 Total Satuan V volt I ampere R ohm 2 Isi nilai yang sudah diketahui. Misalnya, sebuah rangkaian paralel menggunakan baterai 12 volt. Rangkaian ini memiliki 3 cabang paralel, masing-masing dengan hambatan sebesar 2, 4, dan 9. Tulislah di dalam tabel semua nilai yang sudah diketahui R1 R2 R3 Total Satuan V 12 volt I ampere R 2 4 9 ohm 3 Salin nilai tegangan listrik di setiap cabang. Ingat, nilai tegangan listrik keseluruhan rangkaian sama dengan nilai tegangan listrik di setiap cabang rangkaian paralel. R1 R2 R3 Total Satuan V 12 12 12 12 volt I ampere R 2 4 9 ohm 4 Gunakan rumus Hukum Ohm untuk menemukan arus listrik setiap cabang. Masing-masing kolom tabel terdiri dari tegangan, arus, dan hambatan. Artinya, nilai yang tidak diketahui selalu dapat ditemukan asalkan dua nilai lain dalam kolom yang sama diketahui. Ingat, rumus Hukum Ohm yaitu V = IR. Nilai yang tidak diketahui dalam contoh kita adalah arus listrik. Jadi, rumus tersebut dapat diubah menjadi I = V/R R1 R2 R3 Total Satuan V 12 12 12 12 volt I 12/2 = 6 12/4 = 3 12/9 = ~1,33 ampere R 2 4 9 ohm 5 Hitunglah arus listrik total. Arus listrik total mudah ditemukan karena merupakan jumlah arus setiap cabang. R1 R2 R3 Total Satuan V 12 12 12 12 volt I 6 3 1,33 6 + 3 + 1,33 = 10,33 ampere R 2 4 9 ohm 6 Hitung hambatan total. Hambatan total dapat dihitung dengan dua cara. Baris nilai hambatan dapat digunakan untuk menghitung hambatan total dengan persamaan 1/RT = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3. Namun, hambatan total sering kali lebih mudah dihitung dengan rumus Hukum Ohm yang menggunakan nilai V total serta I total. Untuk menghitung hambatan, ubah rumus Hukum Ohm menjadi R = V/I R1 R2 R3 Total Satuan V 12 12 12 12 volt I 6 3 1,33 10,33 ampere R 2 4 9 12 / 10,33 = ~ ohm Iklan 1Hitung daya listrik. Sama seperti pada rangkaian yang lain, daya listrik dapat dihitung dengan persamaan P = IV. Jika daya di setiap cabang sudah dihitung, daya total PT sama dengan jumlah daya setiap cabang P1 + P2 + P3 + .... 2 Hitung hambatan total rangkaian paralel dua cabang. Jika rangkaian paralel hanya memiliki dua hambatan, rumus hambatan total dapat disederhanakan menjadi RT = R1R2 / R1 + R2[4] 3 Hitung hambatan total jika nilai semua hambatan sama. Jika semua hambatan dalam rangkaian paralel memiliki nilai yang sama, rumus hambatan total menjadi jauh lebih sederhana RT = R1 / N. N adalah banyaknya hambatan yang ada di rangkaian.[5] Contoh dua buah hambatan bernilai sama yang dirangkai secara paralel menyediakan ½ hambatan total satu hambatan. Delapan buah hambatan bernilai sama menyediakan ⅛ hambatan total satu hambatan. 4 Hitung arus listrik di cabang rangkaian paralel tanpa menggunakan tegangan. Persamaan yang dikenal sebagai Hukum Arus Kirchhoff membuat nilai arus listrik setiap cabang dapat ditemukan meskipun tegangan rangkaian tidak diketahui.[6] Namun, hambatan setiap cabang dan arus total rangkaian harus diketahui. Rangkaian paralel dengan 2 buah hambatan I1 = ITR2 / R1 + R2 Rangkaian paralel dengan hambatan lebih dari 2 buah untuk menghitung I1, temukan hambatan total semua hambatan kecuali R1. Gunakan rumus hambatan rangkaian paralel. Selanjutnya, gunakan rumus di atas, dengan jawaban yang Anda dapat dituliskan sebagai R2. Iklan Jika Anda mengerjakan soal rangkaian campuran seri-paralel, hitung bagian paralel terlebih dahulu. Selanjutnya, Anda hanya perlu menghitung bagian seri, yang jauh lebih mudah. Pada rangkaian paralel, tegangan memiliki nilai yang sama di semua hambatan. Jika tidak punya kalkulator, hambatan total pada beberapa rangkaian dapat sulit dihitung menggunakan nilai R1, R2, dan seterusnya. Jika hal itu terjadi, gunakan rumus Hukum Ohm untuk menghitung arus listrik setiap cabang. Rumus Hukum Ohm juga dapat ditulis E = IR atau V = AR; simbol yang berbeda, tetapi artinya sama. Hambatan total disebut juga "hambatan ekuivalen". Iklan Tentang wikiHow ini Halaman ini telah diakses sebanyak kali. Apakah artikel ini membantu Anda?Tiapkomponen terhubung pada dua titik yang sama dalam rangkaian. Sehingga tegangan tiap hambatan memiliki besar yang sama. Arus total dalam rangkaian terbagi pada cabang-cabang paralel dengan jumlah arus yang mengalir pada tiap cabang sama dengan arus total pada rangkaian. Tegangan pada hambatan dalam tiap cabang paralel besarnya sama, namun Jakarta - Rangkaian paralel adalah rangkaian komponen listrik yang disusun secara berjajar sehingga membentuk cabang di antara sumber arus listrik. Pada rangkaian paralel, arus yang mengalir pada setiap cabang berbeda, sedangkan potensialnya penggunaan rangkaian paralel di kehidupan sehari-hari, berupa pemasangan lampu di rumah umumnya merupakan rangkaian listrik paralel. Hal ini dikarenakan, rangkaian listrik memberikan manfaat dapat memutuskan salah satu beban tanpa mempengaruhi atau benda lain tidak rangkaian paralel memiliki kelebihan seperti lampu menyala lebih terang, hambatan kecil, dan jika salah lampu padam, yang lain tetap sisi lain, rangkaian paralel yang berbentuk cabang juga memiliki kekurangan karena dalam proses pemasangan listrik dengan rangkaian ini membutuhkan lebih banyak kabel penghubung. Selain itu, rangkaian lebih rumit dan cara membuatnya lebih rangkaian pararel ada juga yang disebut rangkaian seri. Perbedaan rangkaian seri dan rangkaian pararel adalah terdapat pada susunan komponen listrik. Seperti dijelaskan di atas komponen pada rangkaian pararel disusun berjajar sehingga bercabang, adapun pada rangkaian seri komponen disusun dalam satu baris atau satu ciri-ciri rangkaian terhubung paralel, yaitu1. Terdiri dari beberapa percabangan2. Besaran arus percabangan berbeda, apabila bebannya tidak sama3. Besar tegangan pada masing-masing beban atau peralatan listrik adalah sama dengan sumber tegangan4. Apabila suatu percabangan terjadi korsleting hubungan arus pendek atau pendek, sedangkan percabangan lain tetap terhubung dengan sumber Rangkaian ParalelRangkaian paralel adalah rangkaian yang kedua ujung komponennya tersambung atau kedua kaki komponennya saling dihubungkan. Rangkaian ini juga ditandai dengan adanya paralel disebut juga sebagai rangkaian pembagi arus. Pada rangkaian ini, nilai tegangannya sama pada setiap hambatannya, sehingga berlakuVtotal = V1 = V2 = V3 =.... = VnItotal = I1 + I2 + I3 + .... + InAdapun nilai hambatan total atau hambatan pengganti pada rangkaian paralel dapat dihitung dengan persamaan = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3 + .... + 1/RnKeteranganV = tegangan listrik voltI = arus listrik ampereR = hambatan listrik Contoh Soal dan Pembahasan1. Jika dua buah hambatan masing-masing 2 dan 4 disusun secara paralel dan dihubungkan dengan sumber tegangan sebesar 12 volt, hitunglaha. Hambatan penggantinyab. Kuat arus yang dialirkanc. Tegangan setiap hambatanPembahasanDiketahuiR1 = 2 R2 = 4 V = 12 voltDitanyaa. Rpb. Ic. V1 dan V2Penyelesaiana. 1/Rp = 1/R1 + 1/R21/Rp = ½ + ¼ = 2/4 + ¼ = ¾Rp = 4/3 b. I = V/Rp = 12 ÷ 4/3 = 9 Ac. V = V1 = V2 = 12 volt2. Diketahui rangkaian resisten seperti pada gambar berikut soal rangkaian pararel Foto dok. KemdikbudDiketahuiR1 = 6 R2 = 4 R3 = 12 Vp = 12 VBerapakaha. Hambatan totalnya?b. Tegangan pada R1, R2, dan R3?c. Arus total, arus pada R1, R2, dan R3?Penyelesaiana. 1/Rp = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3 = 1/6 + ¼ + 1/121/Rp = 2/12 + 3/12 + 1/12 = 6/12, sehingga Rp = 12/6 = 2 b. Vp = V1 = V2 = V3 = 12 Vc. Ip = Vp ÷ Rp = 12 V ÷ 2 = 6 AI1 = V1 ÷ R1 = 12 V ÷ 6 = 2 AI2 = V2 ÷ R2 = 12 V ÷ 4 = 3 AI3 = V3 ÷ R3 = 12 V ÷ 12 = 1 AItu, dia penjelasan mengenai pembelajaran rangkaian paralel dan contoh soal yang detikers bisa pakai sebagai referensi belajar. Selamat belajar ya, detikers! Simak Video "Sidang Paripurna PKS Minta Pemerintah Cabut Subsidi Mobil Listrik" [GambasVideo 20detik] pal/pal Padasoal b, semua hambatan terhubung tanpa adanya cabang, maka rangkaian ini adalah rangkaian seri . Besar Hambatan Pengganti. Rs = 2 +4+3 = 9 ohm . c. Pada soal c, terlihat ada 2 cabang, ini merupakan ciri dari rangkaian paralel, namun di cabang atas terdapat 2 hambatan yang terhubung langsung atau tersusun seri. JawabanRangkaian SeriRangkaian disebut seri bila semua hambatan dihubungkan secara ada 3 hambatan dirangkai seri, hambatan penggantinyaRs = R₁ + R₂ + R₃Pada rangkaian seri, bila 1 lampu mati, lampu lain akan mati juga. Karena bila 1 lampu mati, rangkaian akan terbuka sehingga listrik tdk akan listrik yg mengalir sama pada setiap hambatan. Karena berada pada 1 jalur yg sama. Tetapi beda potensial listrik setiap hambatan ParalelRangkaian disebut paralel bila setiap hambatan dirangkai dengan kabel dan setiap ujung kabel bertemu pada 1 titik ada 3 hambatan dirangkai paralel, hambatan penggantinyaPada rangkaian paralel, bila 1 lampu mati, lampu lainnya akan tetap menyala karena rangkaian listrik tdk terputus rangkaian paralel, setiap hambatan memiliki kuat arus yg berbeda, tetapi memiiki beda potensial listrik ygbsama pada tiap hambatan.
Padarangkaian seri, arus yang mengalir pada tiap hambatan besarnya sama, (2 Ω + 1 Ω + 3 Ω). Hambatan ekivalen 6 Ω ini paralel dengan hambatan 6 Ω pada cabang c - d sebelah kiri. Selanjutnya, antara titik c dan d, hambatan penggantinya (paralel 6 Ω dan 6 Ω) adalah : Dengan demikian, untuk rangkaian listrik sederhana, besarnya
Hai Quipperian, bagaimana kabarnya? Semoga selalu sehat dan tetap semangat, ya! Pernahkah lampu di rumahmu padam karena rusak? Apakah lampu yang padam tersebut berpengaruh pada lampu-lampu yang lain? Tentu tidak ya. Jika salah satu lampu rusak, lampu lain tidak akan ikut rusak. Hal itu karena rangkaian lampu di rumahmu dipasang secara paralel. Berbeda halnya jika lampu di rumahmu dipasang secara seri. Saat ada satu lampu yang padam, pasti lampu yang lain ikutan padam. Memangnya, apa perbedaan rangkaian seri dan paralel? Temukan jawabannya di pembahasan Quipper Blog kali ini. Check this out! Pentingnya Listrik bagi Kehidupan Listrik merupakan salah satu kebutuhan pokok yang wajib ada di era serba digital seperti sekarang ini. Listrik dari pembangkit-pembangkit besar harus disalurkan ke masyarakat melalui beberapa cara. Mungkin Quipperian belum wajib tahu sih bagaimana proses distribusi listrik dari pembangkit sampai ke gardu-gardu listrik. Hal yang setidaknya harus tahu adalah bagaimana bisa listrik menghidupkan seluruh peralatan di rumahmu, misalnya saja lampu. Listrik harus dialirkan melalui kabel-kabel yang keseluruhannya dihubungkan ke sumber tegangan listrik berupa colokan. Kabel-kabel tersebut dirangkai secara seri, paralel, atau campuran. Inilah penjelasan masing-masing rangkaian. Rangkaian Seri Rangkaian seri adalah rangkaian listrik yang seluruh komponen atau beban listriknya disusun secara berurutan. Artinya, inputan satu komponen atau beban berasal dari output komponen yang lain. Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar lampu yang dirangkai seri berikut. Gambar di atas menunjukkan bahwa lampu disusun secara berurutan. Artinya, kuat arus yang mengalir pada setiap lampu bernilai sama. Pada dasarnya, setiap lampu memiliki suatu hambatan yang nilainya sudah ditentukan oleh pabrikan. Dengan demikian, komponen listrik yang akan Quipperian hitung nantinya adalah nilai hambatan pengganti total dalam rangkaian. Rangkaian seri memiliki sifat-sifat tertentu yang membedakannya dengan rangkaian paralel. Adapun sifat-sifat rangkaian seri adalah sebagai berikut. Besarnya kuat arus yang mengalir pada masing-masing komponen atau beban adalah sama. Rangkaian seri disebut juga rangkaian pembagi tegangan. Hal itu karena sumber tegangan akan dibagi ke dalam banyaknya komponen yang dirangkai secara seri. Ternyata, rangkaian seri ini memiliki kelebihan dan kekurangan, lho. Apa saja kelebihan dan kekurangannya? 1. Kelebihan rangkaian seri Adapun kelebihan rangkaian seri adalah sebagai berikut. Jumlah kabel penghantar yang dibutuhkan pada rangkaian seri lebih sedikit atau hemat kabel. Biaya pemasangan lebih murah. Meskipun hambatan pada masing-masing beban tidak sama, beban tetap dilalui besar arus yang sama. 2. Kekurangan rangkaian seri Adapun kekurangan rangkaian seri adalah sebagai berikut. Apabila salah satu beban putus atau padam, maka beban yang lain akan ikut padam. Lampu yang dirangkai secara seri tidak bisa menyala sama terang. Hal itu karena tegangan yang ada di setiap lampu berbeda-beda, bergantung besarnya hambatan. Rangkaian Paralel Rangkaian paralel adalah rangkaian yang seluruh komponen atau beban listriknya dirangkai secara berderet. Dengan demikian, inputan dari masing-masing beban berasal dari sumber yang sama. Untuk lebih jelasnya, simak gambar lampu yang dirangkai paralel berikut. Jika diperhatikan, input masing-masing lampu berasal dari sumber tegangan yang sama. Artinya, masing-masing beban akan mendapatkan tegangan yang sama, sehingga arus yang mengalir pada setiap beban akan berbeda-beda. Itulah mengapa rangkaian paralel disebut sebagai rangkaian pembagi arus. Lalu, seperti apa sifat rangkaian ini? Apakah sama dengan sifat rangkaian seri? Inilah sifat rangkaian paralel. Masing-masing beban akan mendapatkan tegangan yang sama. Besarnya arus yang mengalir pada beban bergantung pada besar kecilnya hambatan. Hambatan total rangkaian paralel bernilai lebih kecil dari hambatan seri. Akibatnya, arus total yang mengalir akan semakin besar. Sama seperti rangkaian seri, rangkaian paralel juga memiliki kelebihan dan kekurangan. 1. Kelebihan rangkaian paralel Adapun kelebihan rangkaian paralel adalah sebagai berikut. Seluruh lampu yang dirangkai paralel akan menyala sama terang. Jika salah satu lampu padam, lampu yang lain tidak akan terpengaruh. 2. Kelemahan rangkaian paralel Adapun kelemahan rangkaian paralel adalah sebagai berikut. Kabel yang dibutuhkan lebih banyak, sehingga biaya yang dibutuhkan lebih besar daripada instalasi rangkaian seri. Besarnya arus yang mengalir di setiap beban tidak sama, bergantung besarnya hambatan pada beban. Nah, itu dia pembahasan sekilas tentang rangkaian seri dan paralel. Lantas, bagaimana cara menghitung hambatan total pengganti dan kuat arus total yang mengalir pada suatu rangkaian seri atau paralel? Tak usah khawatir, berikut ini pemaparannya. Persamaan-Persamaan yang Berlaku pada Rangkaian Seri dan Paralel Contoh rangkaian seri bisa kamu lihat pada gambar berikut. Persamaan yang berlaku pada gambar di atas adalah Contoh rangkaian paralel bisa kamu lihat pada gambar berikut. Persamaan yang berlaku pada gambar di atas adalah Agar pemahamanmu semakin bertambah, simak contoh soal berikut ini. Contoh soal 1 Tiga buah hambatan identik dirangkai secara paralel. Jika nilai hambatan totalnya 0,75 Ohm, tentukan besarnya masing-masing hambatan! Pembahasan Diketahui Rtotal = 0,75 Ohm Ditanya R1, R2, dan R3 = …? Pembahasan Kata identik berarti jenis dan material penyusun hambatan adalah sama, sehingga besarnya tiga hambatan juga sama. Untuk mencari besarnya hambatan masing-masing, gunakan persamaan berikut. Jadi, besarnya masing-masing hambatan adalah 2,25 Ohm. Contoh soal 2 Perhatikan rangkaian berikut. Diketahui besarnya R1 = 2 Ohm, R2 = 3 Ohm, dan R3 = 5 Ohm. Jika tegangan totalnya 24 Volt, tentukan besarnya arus yang mengalir dalam rangkaian! Pembahasan Diketahui R1 = 2 Ohm R2 = 3 Ohm R3 = 5 Ohm Vtotal = 24 Volt Ditanya I =…? Pembahasan Pertama, Quipperian harus mencari besarnya hambatan total dalam rangkaian tersebut. Oleh karena ketiga hambatan disusun seri, gunakan persamaan berikut. Selanjutnya, gunakan hukum Ohm untuk mencari besarnya arus yang mengalir dalam rangkaian. Jadi, besarnya arus yang mengalir dalam rangkaian adalah 2,4 A. Contoh soal 3 Perhatikan rangkaian berikut. Diketahui besarnya R1 = 4 Ohm, R2 = 12 Ohm, dan R3 = 6 Ohm. Jika tegangan totalnya 12 Volt, tentukan besarnya arus yang mengalir pada R2! Pembahasan Diketahui R1 = 4 Ohm R2 = 12 Ohm R3 = 6 Ohm Ditanya I2 =…? Pembahasan Pertama, Quipperian harus mencari hambatan total dalam rangkaian. Selanjutnya, tentukan besarnya I2 berdasarkan persamaan hukum Ohm. Jadi, besarnya hambatan yang mengalir pada R2 adalah 1 A. Ternyata, belajar rangkaian seri dan paralel itu mudah ya? Setidaknya, Quipperian paham mengapa saat satu lampu di rumahmu padam, lampu lain tidak ikutan padam. Belajar Fisika itu sangat bermanfaat lho bagi kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, jangan pernah bosan untuk terus belajar dan mengasah kemampuan. Untuk memudahkan kamu dalam belajar, Quipper Video hadir dengan berbagai fitur menarik dan lengkap dengan latihan soalnya. So, tunggu apa lagi. Ayo segera gabung bersama Quipper Video. Salam Quipper! [spoiler title=SUMBER] Penulis Eka Viandari
Tigabuah resistor yang dihubungkan paralel. Arus yang melalui tiap resistor dalam rangkaian paralel tersebut pada umumnya berbeda, tetapi beda potensial pada ujung-ujung resistor haruslah sama. Jika arus yang melalui masing-masing resistor dinyatakan dengan i1, i2, dan i3, maka: i1 = Vab/R1 i2 = Vab/R2 i3 = Vab/R3