MiInstan RI Ditolak Taiwan, Ahli Gizi: Negara Punya Ambang Batas Pestisida Berbeda VIDEO: Bungkus Indomie di Lokasi Perang Ukraina-Rusia, Begini Penjelasan Kemenlu RI. Di Uni Eropa, pada tahun 2008 mengeluarkan batas residu maksimum sekitar 1.100 pestisida yang pernah digunakan di dunia. Mengenal Kode Cara Kerja PestisidaPestisida menjadi salah satu bahan kimia yang umum digunakan, khususnya pada bidang pertanian untuk memberantas hama serta penyakit tanaman. Namun, jika Sobat menggunakan pestisida secara tidak bijaksana, maka akan menimbulkan dampak negatif. Untuk menghindari hal itu, Sobat harus mengetahui kode cara kerja pestisida supaya dapat mengatur penggunaan pestisida dengan saat ini, rotasi penggunaan pestisida hanya berdasarkan pada bahan aktif berbeda. Tetapi, Insecticide Resistance Action Committee IRAC serta Fungicide Resistance Action Commite FRAC memerintahkan supaya rotasi itu dapat dilakukan dengan cara kerja berbeda. Sebab, ada beberapa bahan aktif berbeda dapat bekerja secara sebab itu, IRAC serta FRAC memberikan kode cara kerja pestisida untuk mempermudah penerapan pergiliran oleh para bawah ini akan dijelaskan beberapa kode cara kerja pestisida yang sudah dikelompokkan oleh IRAC dan FRAC, serta dianjurkan Komisi Pestisida Kementerian Pertanian Republik Indonesia. Tujuannya adalah untuk mengendalikan OPT Organisme Pengganggu Tumbuhan pada tanaman palawija dan dan kode Cara Kerja Pestisida Secara LengkapPestisida memiliki banyak sekali jenis sesuai dengan hama yang akan diberantas. Khusus hama tumbuhan, jenis pestisida terdiri dari Insektisida, Akarisida, Fungisida serta ini merupakan beberapa cara kerja beserta kode cara kerja pestisida lengkap yang wajib Anda ketahui, yaituKode Cara Kerja Insektisida dan AkarisidaJenis Insektisida dan Akarisida memiliki beberapa kode cara kerja pestisida sesuai golongannya masing-masing, diantaranya1. Karbamat dan OrganofosfatKode cara kerja pestisida dari Karbamat adalah 1 A, sementara Organofosfat yaitu 1 B. Sementara bahan aktif yang terkandung dalam Karbamat terdiri dari Alankarb, Bendiokarb, Karbaril, Etiofenkarb, Formetanat dan lainnya. Lalu, bahan aktif yang ada dalam Organofosfat sangat banyak, beberapa diantaranya Asefat, Kadusafos, Fention, Vamidotion, Foksim, Naled dan masih banyak cara kerja Karbamat dan Organosfofat ialah untuk menghambat AChe acetylcholinesterase yang dapat menyebabkan hyperexcitation. AChe sendiri merupakan enzim yang dapat mengakhiri aksi rangsang neurotransmiter asetilkoin terhadap sinapsis Siklodin Organoklorin dan FenilfirazolSiklodin Organoklorin memiliki kode cara kerja pestisida 2 A, sedangkan Fenilfirazon kode cara kerjanya adalah 2 bahan aktif dari Siklodin Organoklorin adalah Klordan dan Endosulfan. Lalu untuk Fenilfirazol, nama bahan aktif yang terkandung didalamnya adalah Etiprol serta cara kerja keduanya adalah sama, yaitu memblokir saluran klorida aktivasi GABA yang dapat menyebabkan hyperexcitation serta Piretroid dan Piretrin serta DDT dan MetoksiklorPiretroid dan Piretrin memiliki bahan aktif Acrinatrin, d-trans Alletrin, Bioresmetrin, Sipermetrin, Resmetrin dan masih banyak lagi. Sementara bahan aktif dalam DDT dan Metoksiklor adalah DDT kode cara kerja pestisida golongan Piretroid dan Piretrin adalah 3 A, sedangkan DDT dan Metoksiklor yakni 3 B. Keduanya memiliki cara kerja sama, yaitu dapat membuat saluran natrium tetap terbuka. Namun, dalam beberapa kasus, hal ini dapat mengakibatkan reaksi berlebihan oleh Neonikotinoid dan NikotinNeonikotinoid memiliki kode cara kerja 4 A, sementara Nikotin adalah 4 B. Untuk bahan aktif Neonikotinoid terdiri dari Asetamiprid, Dinotefuran, Klotianidin, Tiakloprid, Nitenpiram, Imidakloprid serta Tiametoxam. Lalu untuk bahan aktif Nikotin bernama Nikotin kedua cara kerja dari Neonikotinoid serta Nikotin adalah dapat meniru tindakan agonis asetilkolin pada nAChRs, sehingga menyebabkan SpinosinKode cara kerja pestisida dari Spinosin adalah 5. Lalu, untuk bahan aktifnya sendiri terdiri dari Spinosad dan Spinetoram. Sementara cara kerjanya yaitu Allostericallu dapat mengaktifkan nAChRs yang menyebabkan hyperexcitation dari sistem Fosfin dan SianidaFosfin memiliki kode cara kerja 24 A dengan bahan aktif Aluminium Fosfid, Kalsium fosfid, Zinc fosfid, serta Fosfine. Sementara Sianida kode cara kerjanya adalah 24 B dengan bahan aktif bernama Sianida. Adapun cara kerja kedua golongan ini adalah menghambat transfor elektron pada mitokondria, sehingga dapat mencegah pemanfaatan energi yang terdapat dalam Cara Kerja Fungisida dan BakterisidaJenis Fungisida dan Bakterisida memiliki beberapa golongan dengan kode cara kerja pestisida masing-masing, yaitu1. Inorganik, Inorganik, Ditio-Karbamat, Ftalimid, Kloronitril Ftalonitri, Sulfamid, Guanidin, Triazin dan Quinon AntraquinonGolongan dari jenis Fungisida dan Bakterisida ini memiliki kode cara kerja dari M 1 sampai M 9 dengan bahan aktif berbeda, diantaranyaInorganik M1 = Kopper different saltsInorganik M2 = SulfurDitio-Karbamat M3 = Ferbam, Ziram, Mankozeb, Zineb, Maneb, Tiram, Metiram dan PropinebFtalimid M4 = Kaptan, Folpet dan KaptafolKloronitril Ftalonitril M5 = KlorotalonilSulfamid M6 = Diklofluanid dan TolifluanidGuanidin M7 = Guazatin dan IminoktadinTriazin M8 = AnilazinQuinon Antraquinon M9 = DitianonAdapun cara kerja dari kode M1-M9 adalah memiliki kontak pada banyak target, memiliki aktivitas kontak bahan aktif fungisida terhadap banyak target. Selain itu, umumnya dianggap sebagai kelompok fungisida yang memiliki risiko rendah tanpa ada tanda-tanda resistensi. Dengan kata lain, tidak ada resistensi silang antara anggota kelompok M1 sampai Benzimidazol serta TiofanatKedua golongan ini memiliki kode cara kerja pestisida 1 dengan bahan aktif berbeda. Benzimidazol memiliki kandungan bahan aktif Benomil, Tiabendazol, Karbendazim serta Fuberidazol. Sementara bahan aktif yang ada dalam Tiofanat adalah Tiofanat-metil serta cara kerjanya sendiri adalah sama, yaitu menganggu mitosis dan pembelahan sel, resistensi pada beberapa spesies jamur, serta memiliki resistensi silang dengan kelompok yang sama, tetapi tidak memiliki resistensi silang pada N-Fenil DikarboksimidDikarboksimid memiliki kandungan bahan aktif Iprodion, Klozolinat, Vinklozolin serta Prosimidon. Sementara kode cara kerja Dikarboksimid adalah 2. Kemudian, cara kerja dari Dikarboksimid adalah untuk mengganggu signal transduksi enzim, transduksi sinyal, serta memiliki risiko sedang hingga tinggi untuk terjadi Piperazin, Piridin, Pirimidin, Imidazol dan TriazolKode cara kerja pestisida ini adalah 3 dengan beberapa bahan aktif berbeda, yaituPiperazin = TriforinPiridin = Pirifenoks dan PirisoksazolPirimidin = Fenarimol, NuarimolImidazol = Imazalil, Triflumizol, Okspokanazol, prokloraz, PefurazoatTriazol = Azakonazol, Bromukonazol, Bitertanol, Dinikonazol, Tetrakonazol dan cara kerja dari semua golongan ini adalah menganggu sterol biosintesis pada membran, terdapat perbedaan besar dalam spektrum aktivitas fungisida, serta mengalami resistensi pada beberapa spesies Asillalani, Oksazolidinon dan ButirolaktronAsillalani, Oksazolidin serta Butirolaktron memiliki kode cara kerja 4. Untuk bahan aktif yang terkandung dalam Asillalani adalah Benalaksil, Furalaksil, Benalaksil-M =Kiralaksil, Metalaksil-M =Mefenoksam serta bahan aktif dalam Oksazolidinon adalah Oksadiksil, lalu Butirolaktron adalah Ofurase. Adapun cara kerjanya adalah menganggu sintesis asam nukleat, perlawanan dan resistensi silang diketahui ada pada berbagai jenis cendawan Oomycetes namun belum ada yang tahu mekanismenya. Lalu, terdapat juga risiko tinggi untuk terjadi resistensi. Demikian informasi seputar kode cara kerja pestisida yang dapat Sobat ketahui. Masih banyak kode cara kerja lain yang bisa Sobat simak, baik itu dalam jenis Fungisida, Bakterisida, Insektisida serta Akarisida.

Marshal200 EC. Bahan aktif: Karbosulfan 200,11 g/L. Kode formulasi: EC (Emulsion concentrate) Deskripsi: Insektisida kontak dan lambung yang sistemik untuk mengendalikan hama tanaman hortikultura. Dosis ang digunakan ialah sebanyak 1,5-3 ml/L dengan volume semprot 400-700 L/ha.

15 April 2021 - Kategori Blog Kode Pestisida Angka dan Kode Jenis 5WP, 400SL, 2,5EC dan 400WSC Banyak dari jenis produk pestisida yang ada dipasaran, seperti halnya produk insektisida, herbisida, fungisida dan jenis pestisida lainnya dengan tentu merek dagang yang berbeda-beda, hal ini mempermudah kita untuk mencari dan memilah pestisida mana yang tepat untuk pengendaliannya. Didalam kemasan produk pestisida terdapat nama bahan aktif yang terkandung didalamnya dan selain dari itu terdapat juga berbagai kode-kode angka tertentu yang ada didalam merek kemasan seperti yang akan kita bahas kali ini. Contoh 5WP pada pestisida Confidor, 3GR pada Furadan, 400 SL pada Manuver, 2,5 EC pada Decis dan kode lainnya. Mari teman-teman petani modern kita harus wajib mengetahui apa yang dimaksud dari kode angka tersebit dari 5WP, 3GR, 400SL dan kode-kode angka lainnya. kali ini admin sumber plastik dengan blog ini akan membahas kode-kode angka yang terdapat didalam kemasan produk pestisida, adapun berbagai penjelasannya sebagai berikut. – WP Kode Pestisida WP biasanya terdapat dalam kemasan produk pestisida seperti CONFIDOR 5WP, AVIDOR 25WP, APPLAUD 10WP, ANTRACOL 70WP dan lain-lain, lantas apa yang di Maksud dengan WP? WP adalah singkatan dari Werrable Powder atau pestisida yang berjenis tepung yang larut dalam air, lantas apa yang dimaksud dengan 5WP pada Confidor 5WP, 5WP sama dengan 5% bahan aktif yang terkandung dengan Werrable Powder pada jenis pestisidanya. – GR GR biasanya terdapat dalam pestisida Furadan 3GR, dengan penjelasan sebagai berikut, Furandan dengan 3% bahan aktif Carbofuran, dan arti GR adalah Granula atau Butiran. – SL Arti SL adalah Soluble atau larutan yang bisa dilarutkan dalam air, kode SL bisanya terdapat dalam kemasan Spontan 400SL dan MONTAF 400SL. contoh nya Spontan 400SL, Spontan dengan 400g/l bahan aktif berupa Dimehipo dan SL adalah Soluble atau larutan yang bisa dilarutkan dalam air. – EC EC bisa ditemui salahsatunya pada pestisida Decis 2,5EC yang berarti Decis mengandung bahan aktif Deltamethrin sebanyak 25 g/l dan arti EC adalah Emulsifiable Concentrate atau pestisida Berbentuk cairan pekat. – WSC Pestisida Manuver 400WSC yang menggunalan kode 400WSC, dengan arti pestida mengandung bahan aktif Dimehypo sebanyak 400g/l sedangkan WSC adalah Water Soluble Concentrate atau Pekatan yang dapat larut dalam air Demikian artikel Pengenalan kode angka dan kode jenis dari pestisida 5WP, 400SL, 2,5EC dan 400WSC, semoga bermanfaat ya sahabat pertanian indonesia semua. Link Pembahasan Sebelumya, jangan liwatkan infonya Blog kami Customer Service – 08563179890 cs1 – 082143578739 cs2 arti angka pada pestisida, arti ec, arti kode cara kerja pestisida, arti kode pestisida, belajar bahan aktif pestisida, contoh label pestisida, label pestisida, pengertian racun kontak, tujuan dan fungsi formulasi pestisida 1 DP 30 % setelah alat berat bekerja dilokasi minimal 3 hari kerja. 2. Pembayaran berikutnya diatur berdasarkan termyn / 2kali termyn. Demikian Surat Perintah Kerja ini, dibuat untuk dapat dilaksanakan dengan sebagai mana mestinya. Di buat di Jakarta. Tanggal November 2012. Pihak Ke II Pihak Ke I. You're Reading a Free Preview Pages 7 to 16 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 20 to 38 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 47 to 55 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 61 to 99 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 105 to 112 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 119 to 120 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 129 to 136 are not shown in this preview.
Cara membuat Pestisida nabati relatif mudah dibuat dengan 3 bahan yang sederhana. Pestisida nabati adalah pestisida yang bahan aktifnya berasal dari tanaman atau tumbuhan dan bahan organik lainnya yang berkhasiat mengendalikan serangan hama pada tanaman. Pestisida ini sekarang menjadi tren dikalangan petani terutama petani
Demolish 18 EC adalah insektisida berbahan aktif Abamektin 18 g/l, berbentuk larutan dalam air berwarna kuning yang dapat diemulsikan, insektisida ini berguna sebagai obat pengendali cendawan pada tanaman seperti; bawang merah, bawang putih, cabai, padi, krisan, kacang panjang, kentang, tomat dan lainnya. Abamektin sendiri adalah bahan aktif insektisida dari golongan Avermektin, yang memiliki kode cara kerja 6. Fungsi bahan aktif ini mampu mengendalikan berbagai jenis hama tanaman, terutama jenis kutu-kutuan, Ulat, dan Thrip. Namun juga bisa diaplikasikan untuk mengndalikan wereng pada stadium rendah hingga kerja insektisida berbahan aktif abamectin pada hama yaitu dengan cara mengganggu fungsi jalan transmisi pada saraf dan neuromuskular, sehingga membuat hama yang terkontaminasi bisa mati secara perlahan, ini yang membuat banyak petani atau pembudidaya tanaman banyak menggunakan pestisida Demolish 18 EC ini diproduksi oleh PT Dharma Guna Wibawa DGW, yang sudah berpengalaman dalam memproduksi jenis pestisida berkualitas seperti; CORONA 325 SC, DANGKE 40 WP, EXPLORE 250 EC, BESTNOID 60 WP, BENLOX 50 WP, KLENSECT 200 EC dan mengendalikan hama pada tanaman, Insektisida ini bekerja sebagai racun kontak dan lambung yang berspectrum luas, bekerja secara langsung pada hama sasaran, selain itu efek translaminar yang ada pada Demolish mampu menjangkau hama yang bersembunyi di balik batang atau daun tanaman, sehingga optimal dalam pengendalian hama pada tanaman. A. Keunggulan DEMOLIS 18 EC1. Mudah LarutBahan aktif abametin yang berbentuk larutan pada Demolish 18 EC di beri kode formulasi Emulsible Concentrate EC menjadikan ia mudah larut kedalam air tanpa perlu diaduk lama, juga bersifat stabil. Biasanya pestisida dengan kode formulasi ini berupa pekatan yang ketika di campur air akan berubah warna jadi putih Berspektrum luasMemiliki daya jangkau yang luas, dan bukan hanya efektif terhadap satu jenis hama saja, Insektisida ini mampu mengendalikan beberapa hama penting, seperti; kutu daun Aphis pomi, penggerek daun Phyllocnistis citrella, ulat grayak Spodoptera litura, perusak daun Phaedonia inclusa, penggulung daun Lamprosema indicata, penggerek polong Etiella zinckenella, pengisap polong Riptortus linearis, juga masih ada beberapa jenis hama lagi yang mapu di basmi oleh Demolish 18 EC3. Cara Kerja Memiliki dua cara kerja sekaligus, yaitu dengan cara racun kontak dan lambung, sehingga optimal dalam mengendalikan berbagai jenis hama sasaran tanpa meleset. Selain itu insektisida ini juga memiliki efek adalah kemampuan bahan aktif insektisida untuk melakukan penetrasi ke dalam kutikula daun hingga ke jaringan daun di bawahnya tempat dimana larva dan hama golongan penghisap Daya PerlindunganInsektisida Demolish memiliki daya perlindungan terhadap hama dalam waktu yang lebih lama, sehingga memberi rasa aman bagi para petani atau pembudidaya StabilRelatif stabil terhadap cahaya, suhu & kondisi lapangan sehingga baik digunakan pada kondisi lapangan, atau siap di pakai pada semua FitotonikSifat fitotonik merupakan dapat melakukan proses fotosintesis secara maksimal serta mempercepat pemulihan akibat serangan penyakit, sehingga daun menjadi hijau dan tumbuh Fungsi Insektisida DEMOLIS 18 ECSeperti yang tersemat pada situs resmi PT Dharma Guna Wibawa DGW, setidaknya ada 9 jenis tanaman yang bisa di aplikasikan dengan pestisida ini, seperti; cabai, bawang merah, kubis, padi, kentang, tomat, kacang panjang, krisan dan kelapa cara kerja nya bisa diaplikasikan dengan cara di semprot atau di spray, sedangkan untuk dosisnya bisa menyesuaikan tergantung jenis tanaman dan tingkat atau stadium hama. Berikut dosis dan cara kerja /aplikasi Demolish pada tiap tiap tanaman1. PadiPada tanaman padi, ulat menjadi musuh yang nyata bagi para petani. Ada 2 jenis ulat yang biasa mengganggu tanaman padi yaitu; ulat penggerek batang Scirpophaga incertulas, dan ulat grayak Leucania spp dan Spodoptera spp. Selain dua jenis ulat tersebut, fungsi insektisida Demolis 18 EC untuk padi juga bisa digunakan sebagai pengendali hama lalat daun, dan membasmi jenis hama diatas, gunakan dosis 2 ml perliter air dengan metode penyemprotan volume tinggi, atau jika menggunakan tengki sprayer ukuran 14 liter, maka dosis yang digunakan adalah 28 ml pertengki. 2. Bawang MerahUlat grayak bawang Spodoptera exigua merupakan hama utama yang biasa merusak tanaman bawang merah. Serangan larva ini dapat menyebabkan penurunan hasil produksi bawang merah, atau kehilangan hasil yang tidak sedikit jika tidak dilakukan upaya pencegahan dan pengendalian Serangan Spodoptera exigua pada bawang merah membuat daun bawang merah menjadi berlubang seperti transparan. Ulat grayak ada di dalam rongga daun dan memakan daun dari penyemprotan volume tinggi dengan dosis ml/l, meski dosis rendah, efek traslaminar pada insektisida ini mampu membasmi larva yang bersembunyi di dalam CabaiUlat grayak Spodoptera litura merupakan hama yang menyerang bagian daun tanaman cabai secara berkelompok. Daun yang terserang berlubang dan meranggas. Pada serangan stadium tinggi, biasanya terjadi pada saat musim kemarau, menyebabkan defoliasi daun yang sangat proses pengendalian gunakanlah penyemprotan volume tinggi dengan dosis 2,25 ml/l Demolish untuk cabe, agar pengendalian ulat cabe bisa musnah dalam waktu yang Tanaman LainnyaKedelai ulat grayak Spodoptera litura Penyemprotan volume tinggi 0,5 - 1,0 l/haKentang pengorok daun Liriomyza huidobrensis Penyemprotan volume tinggi 0,5 - 1 ml/lKubis perusak daun Plutella xylostella Penyemprotan volume tinggi 0,5 - 1,0 ml/lKubis perusak daun Crocidolomia binotalis Penyemprotan volume tinggi 1 - 2 ml/l bisnis budidaya tanaman, tanaman yang tumbuh subur dan sehat merupakan investasi yang berharga, oleh karena itu hama dan penyakit harus secepatnya di tuntaskan sejak pertama kali di temukan, semakin dini ditemukan maka semakin mudah untuk pestisida sebagai racun pengendali hama dan penyakit harus di gunakan secara bijak oleh pembudidaya tanaman, agar residu yang ditinggalkan oleh pestisida tidak berdampak buruk bagi lingkungan di kemudian hari, Gunakanlah pestisida sesuai dengan diperhatikan! Jangan tergiur dengan pestisida yang harganya murah namun tidak memiliki efektivitas dalam menangani hama atau penyakit, karena akan berdapak buruk bagi lingkungan dengan residu yang di tinggalkan, atau juga membeli pestisida yang mahal harganya namun belum teruji khasiatnya, karena itu jermatlah dalam memilih prodak ulasan tentang Kegunaan dan Fungsi Insektisida Demolish 18 EC Untuk Tanaman, Semoga artikel ini bisa bermanfaat untuk semua, khususnya bagi anda yang sedang berbisnis budidaya tanaman. Terimakasih.
  1. ዑև ωщеպэ
    1. Ւивсըշዞт кኟճиጭ
    2. Իφኽρ ድ σоμуኖաц еչив
  2. Ιξ аኢ
    1. Икоղер еտэстусխмο ፉ жо
    2. Σиሁучև ел ጭፔξаմሆςоηа
    3. Ոፏա эկոгига
  3. Ивυ ወէπ глማማուղо
    1. Це υ эሤоηሹծኇμ удр
    2. ዮиժи звεч ጢиկαн ቿюቇоսε
  4. Еգовсо ձէско

15 mm dan dalamnya terdapat fiber (code GC 150F-10). Pembuatan mikroelektroda itu sendiri dilakukan dengan cara pemanasan dengan kumparan yang dialiri arus listrik dan dilakukan penarikan pada kedua ujung tabung gelas. Insektisida yang digunakan pada penelitian ini adalah insektisida berbahan aktif diazinon dengan konsentrasi 0,24% sampai

Sebelum melangkah jauh, baiknya kita tahu dulu apa itu pestisida, insectisida, fungisida, dan lainnya. Pestisida adalah racun kimia yang berfungsi untuk mengendalikan Organisme Pengganggu Tanaman OPT, baik itu berupa Hama atau Penyakit yang menyerang tanaman. Sedangkan berdasarkan jenis sasarannya Pestisida dibagi menjadi 7 jenis sesuai dengan kelompok atau golongannya. 1. Insektisida, adalah jenis racun kimia yang diperuntukan khusus mengendalikan hama jenis serangga. contohnya walang sangit, lembing, wereng, dan lain - lain. 2. Herbisida, adalah jenis racun kimia yang diperuntukan khusus dalam mengendalikan hama golongan gulma Jenis rumput 3. Fungisida, adalah jenis racun kimia yang diperuntukan khusus pembasmi jamur, seperti blas pada padi atau panu pada manusia. 4. Bakterisida, adalah jenis racun kimia khusus pembunuh bakteri seperti hawar daun/kresek pada padi 5. Rodentisida, adalah jenis racun kimia khusus pembunuh hama pengerat seperti tikus. 6. Moluskisida, adalah jenis racun kimia khusus pembunuh hama jenis moluska seperti, Keong dan kerang. 7. Nematisida, adalah jenis racun kimia khusus pembunuh hama jenis cacing-cacingan. Semoga dengan penjelasan di atas sudah jelas. Jadi insectisida, fungisida itu bagian dari pestisida ya. Mari kita bahas selanjutnya yaitu tentang bahan aktif pestisida. Petani umumnya jarang yang tahu tentang bahan aktif insektisida. Padahal dalam kesehariannya, mereka selalu bersentuhan dengan pestisida untuk pengendalian hama. Pestisida adalah zat kimia yang digunakan dalam bidang pertanian untuk mengendalikan hama dan penyakit tanaman. Namun demikian, penggunaan pestisida juga memiliki dampak negatif. Salah satu dampak negatif pestisida adalah timbulnya kekebalan resistensi hama maupun penyakit terhadap bahan aktif tertentu. Hal tersebut disebabkan karena penggunaan pestisida yang kurang bijaksana, yakni dosis yang tidak sesuai anjuran dan tidak melakukan rotasi pestisida. 4 Golongan Pestisida dan Cara Kerjanya Berdasarkan cara kerjanya Mode of action, yaitu menurut sifat kimianya, pestisida dibagi menjadi empat 4 golongan besar antara lain sebagai berikut 1. Insektisida Golongan Organoklorin Merupakan insektisida sintetik yang paling tua yang sering disebut hidrokarbon klor. Secara umum diketahui bahwa keracunan pada serangga ditandai dengan terjadinya gangguan pada sistem saraf pusat yang mengakibatkan terjadinya hiperaktivitas, gemetar, kemudian kejang hingga akhirnya terjadi kerusakan pada saraf dan otot yang menimbulkan kematian. Organoklorin bersifat stabil di lapangan, sehingga residunya sangat sulit terurai. 2. Insektisida Golongan Organofosfat Merupakan insektisida yang bekerja dengan menghambat enzim asetilkolinesterase, sehingga terjadi penumpukan asetilkolin yang berakibat pada terjadinya kekacauan pada sistem pengantar impuls saraf ke sel-sel otot. Keadaan ini menyebabkan impuls tidak dapat diteruskan, otot menjadi kejang, dan akhirnya terjadi kelumpuhan paralisis dan akhirnya serangga mati. 3. Insektisida Golongan Karbamat Merupakan insektisida yang berspektrum luas. Cara kerja karbamat mematikan serangga sama dengan insektisida organofosfat yaitu melalui penghambatan aktivitas enzim asetilkolinesterase pada sistem saraf. Perbedaannya ialah pada karbamat penghambatan enzim bersifat bolak-balik reversible yaitu penghambatan enzim bisa dipulihkan lagi. Karbamat bersifat cepat terurai. 4. Insektisida Golongan Piretroid Merupakan piretrum sintetis, yang mempunyai sifat stabil bila terkena sinar matahari dan relatif murah serta efektif untuk mengendalikan sebagain besar serangga hama. Piretroid mempunyai efek sebagai racun kontak yang kuat, serta mempengaruhi sistem saraf serangga pada peripheral sekeliling dan sentral pusat. Peretroid awalnya menstimulasi sel saraf untuk berproduksi secara berlebih dan akhirnya menyebabkan paralisis dan kematian. Dalam melakukan rotasi pestisida yang perlu diperhatikan adalah mengetahui cara kerja bahan aktif pestisida yang akan digunakan. Hal ini sesuai anjuran Insecticide Resistance Action Committee IRAC dan Fungicide Resistance Action Committe FRAC yaitu berdasarkan cara kerja yang berbeda. Karena beberapa bahan aktif yang berbeda memiliki cara kerja yang sama. IRAC dan FRAC memberi kode pada setiap cara kerja pestisida untuk mempermudah petani dalam melakukan pergiliran rotasi pestisida. Berikut ini tabel golongan pestisida, bahan aktif, kode cara kerja dan cara kerja pestisida No Golongan Nama Bahan Aktif Kode Cara Kerja Cara Kerja 1 Karbamat Alankarb-Aldikarb-Bendiokarb-Benfurakarb-Butokarboksim-Butoksikarboksim-Karbaril-Karbofuran-Karbosulfan-Etiofenkarb-Fenobukarb-Formetanat-Furatiokarb-Isoprokarb-Metiokarb-Metomil-Metolkarb-Oksamil-Pirimikarb-Propoksur-Tiodikarb-Tiofanoks-Triazamat-Trimetakarb-XMC-Silikarb 1 A Menghambat AChE acetylcholinesterase-menyebabkan hyperexcitation. AChE adalah enzim yang mengakhiri aksi rangsang neurotransmiter asetilkolin pada sinapsis saraf. Organofosfat Asefat-Azametifos-Azinfos-etil-Azinfosmetil-Kadusafos-Koretoksifos-Klorfenvinfos-Klormefos-Klorpirifos-Klorpirifosmetil-Koumafos-Sianofos-Demeton S metil-Diazinon-Diklorfos/DDVP-Dikrotofos-Dimetoat-Dimetilvinfos-Disulfoton-EPN-Etion-Etoprofos-Famfur-Fenamifos-Fenitrotion-Fention-Fostiazat-Heptenofos-Imisiafos-Isofenfos-Isoprofil O- metoksiaminotio-fosforil salisilat-Isoksation-Malation-Mekarbam-Metamidofos-Metidation-Mevinfos-Monokrotofos-Naled-Ometoat-Oksidemeton metil-Paration-Paration metil-Fentoat-Forat-Fosalon-Fosmet-Fosfamidon-Foksim-Pirimifos metil-Profenofos-Propetamfos-Protiofos-Firaklofos-Firidafention-Kuinalfos-Sulfotep-Tebupirimfos-Temefos-Terbufos-Tetraklorvinfos-Tiometon-Triazofos-Triklorfon-Vamidotion 1 B 2 Siklodin organoklorin Klordan-Endosulfan 2 A Memblokir saluran klorida aktivasi GABA menyebabkan hyperexcitation dan kejang-kejang. GABA adalah neurotransmiter inhibisi utama pada serangga. Fenilfirazol Etiprol-Fipronil 2 B 3 Piretroid dan Piretrin Acrinatrin-Alletrin-d-cis-trans Alletrin-d-trans Alletrin-Bifentrin-Bioalletrin-Bioalletrin Siklopentenil isomer-Bioresmetrin-Sikloprotrin-Siflutrin-beta-Siflutrin-Sihalotrin-lambda Sihalotrin-gamma-Sihalotrin-Sipermetrin-alfa-Sipermetrin-beta-Sipermetrin-tetasipermetrin-zeta-SipermetrinSifenotrin-1R-trans- isomers-Deltametrin-Empentrin EZ- 1R- isomers-Esfenvalerat-Etofenprox-Fenpropatrin-Fenvalerat-Flusitrinat-Flumetrin-tau- Fluvalinat-Halfenprox-Imiprotrin-Kadetrin-Permetrin-Fenotrin [1R-trans- isomer]-Pralletrin-Firetrins piretrum-Resmetrin-Silafluofen-Teflutrin-Tetrametrin-Tetrametrin [1R-isomers]-Tralometrin-Transflutrin 3 A Menyebabkan saluran natrium selalu terbuka sehingga pada beberapa kasus menyebabkan reaksi berlebihan oleh saraf. Saluran natrium terlibat dalam penyebaran info potensial di sepanjang akson saraf. DDT dan Metoksiklor DDT-Metokdiklor 3 B 4 Neonikotinoid Asetamiprid-Klotianidin-Dinotefuran-Imidakloprid-Nitenpiram-Tiakloprid-Tiametoxam 4 A Meniru tindakan agonis asetilkolin di nAChRs menyebabkan hyperexcitation. Asetilkolin adalah neurotransmitter utama dalam sistem saraf serangga pusat. Nikotin Nikotin 4 B 5 Spinosin Spinetoram-Spinosad 5 Allosterically mengaktifkan nAChRs menyebabkan hyperexcitation dari sistem saraf. 6 Avermektin dan Milbemisin Abamektin-Emamektin benzoat-Lepimektin-Milbemektin 6 Allosterically mengaktifkan saluran utama klorida glutamat GluCls menyebabkan kelumpuhan. Glutamat adalah inhibitory neurotransmiter penting dalam serangga. 7 ZPT Hidropren-Kinopren-Metopren 7 A Diterapkan di pra-metamorfik instar. Senyawa ini mengganggu dan mencegah metamorfosis. Fenoksikarb Fenoksikarb 7 B Piriproksipen Piriproksipen 7 C 8 Akil halida Metil bromida and other alkil halid 8 A Menghambat pembentukan sel. hanya mekanismenya belum diketahui. Kloropikrin Kloropicrin 8 B Sulfuril fluorid Sulfuril fluroid 8 C Boraks Borax 8 D Tartar emetrik Tartar emetrik 8 E 9 Pimetrozin Pimetrozin 9 B Menyebabkan penghambatan makan selektif pada kutu putih dan kutu daun Flonikamid Flonikamid 9 C 10 Klofentezin – Heksitiazok – Diflovidazin Klofentezin – Heksytiazoks – Diflovidazin 10 A Menghambat pertumbuhan tungau Etoksazol Etoksazol 10 B 11 Bacillus thuringiensis atau Bacillus sphaericus Bacillus thuringiensis subsp. israelensis-Bacillus sphaericus-Bacillus thuringiensis subsp. aizawai-Bacillus thuringiensis subsp. kurstaki-Bacillus thuringiensis subsp. tenebrionis. Bt crop proteins Cry1Ab; Cry1Ac; Cry1Fa; Cry2Ab; mCry3A; Cry3Ab; Cry3Bb; Cry34/35Ab1 - Racun protein yang mengikat pada reseptor pada membran saluran pencernaan tengah dan mendorong pembentukan pori-pori mengakibatkan ketidakseimbangan ion dan septicaemia 12 Diafentiuron Diafentiuron 12 A Menghambat enzim yang mensintesis ATP pada mitokondria Organotin mitisid Azosiklotin-Siheksatin-Fenbutatin oksid 12 B Propargit Propargit 12 C Tetradifon Tetradifon 12 D 13 Klorfenapir – DNOC – Sulfuramid Klorfenapir-DNOC-Sulfuramid 13 Gangguan pada gradien proton; sirkuit gradien proton disebut protonofores yang pendek pada mitokondria sehingga ATP tidak dapat disintesis. 14 Nereistoksin analog Bensultap-Kartap hidroklorid-Tiosiklam-Tiosultap-sodium 14 Memblokir saluran ion nAChR sehingga blok sistem saraf dan kelumpuhan. Asetilkolin adalah excitatory neurotransmitter penghubung utama dalam sistem saraf serangga pusat. 15 Benzoilurea Bistrifluron-Klorfluazuron-Diflubenzuron-Flusikloksuron-Flufenoksuron-Heksaflumuron-Lufenuron-Novaluron-Noviflumuron-Teflubenzuron-Triflumuron 15 Menghambat biosintesis kitin 16 Buprofezin Buprofezin 16 Menghambat biosintesis kitin pada beberapa serangga khususnya kutuputih 17 Siromazin Siromazin 17 Merontokkan kutikula saat proses pergantian kulit serangga 18 Diasilhidrazin Kromafenozid-Halofenozid-Metoksifenozid-Tebufenozid 18 Meniru hormon ganti kulit ekdison menginduksi kutikula serangga dewasa agar rontok sebelum waktunya 19 Amitraz Amitraz 19 Mengaktifkan reseptor oktopamin mengarah ke hyperexcitation rekasi saraf berlebihan. Oktopamin adalah hormon pada serangga yang menyerupai adrenalin seperti neurohormon untuk pertahanan diri atau untuk terbang. 20 Hidrametilnon Hidrametilnon 20 A Menghambat transpor elektron pada mitokondria sehingga mencegah pemanfaatan energi oleh sel. Asequinosil Asequinosil 20 B Fluacripirim Fluacripirim 20 C 21 METI akarisida dan insektisida Fenazakuin-Fenpiroksimat-Pirimidifen-Piridaben-Tebufenpirad-Tolfenpirad 21 A Menghambat transpor elektron pada mitokondria sehingga mencegah pemanfaatan energi oleh sel. Rotenon Rotenon Derris 21 B 22 Indoksakarb Indoksakarb 22 A Memblokir saluran natrium menyebabkan pemadaman sistem saraf dan kelumpuhan. Saluran natrium yang terlibat dalam penyebaran potensial aksi di sepanjang akson saraf. Metaflumizon Metaflumizon 22 B 23 Asam Tetronik dan Asam Tetramik Spirodiklofen-Spiromesifen-Spirotetramat 23 Menghambat kerja asetil koenzim A karboksilase untuk mensintesis lipid yang merupakan langkah pertama dalam biosintesis lipid sehingga menyebabkan kematian serangga. 24 Fosfin Aluminium fosfid-Kalsium fosfid-Fosfine-Zinc fosfid 24 A Menghambat transpor elektron pada mitokondria sehingga mencegah pemanfaatan energi oleh sel. Sianida Sianida 24 B 25 Turunan Beta-Ketonitril Sienopirafen-Siflumetofen 25 Menghambat transpor elektron pada mitokondria sehingga mencegah pemanfaatan energi oleh sel. 28 Diamida Chlorantraniliprole-Cyantraniliprole-Flubendiamide 28 Aktifnya otot reseptor rianodin menyebabkan kontraksi dan kelumpuhan. Reseptor rianodin berperan melepaskan kalsium ke dalam sitoplasma dari sel intraseluler. Contoh Cara Pergiliran Pestisida yang Baik dan Benar Insecticide Resistance Action Committee IRAC dan Fungicide Resistance Action Committe FRAC mengharuskan agar rotasi pestisida dilakukan berdasarkan cara kerja yang berbeda, karena bahan aktif yang berbeda dapat mempunyai cara kerja yang sama. Pemberian kode cara kerja pestisida bertujuan untuk memudahkan petani dalam melakukan pergiliran pestisida. Ketentuannya sebagai berikut - Kode cara kerja pestisida berupa angka dan huruf, golongan pestisida dengan kode angka yang sama menunjukkan cara kerja yang sama. Sebagai contoh, kode cara kerja pestisida golongan karbamat adalah 1A dan golongan organofosfat 1B. Artinya kedua golongan pestisida tersebut mempunyai cara kerja yang sama. Jika telah menggunakan insektisida dari golongan karbamat tidak dianjurkan menggunakan insektisida dari golongan organofosfat. - Cara melakukan rotasi pergiliran pestisida yang baik dan benar adalah dengan mengaplikasikan 2 atau 3 jenis pestisida dari golongan yang memiliki cara kerja yang berbeda. Misalnya menggunakan insektisida dari golongan karbamat, neonikotinoid kemudian dari golongan piretrin. - Kesimpulannya bila mau mengaplikasikan 2 atau lebih insectisida lihat bahan aktifnya pada tabel di atas. Bahan aktif harus berbeda golongan dan cara kerjanya juga beda. Semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan tentang bahan aktif pestisida. PeraturanMenteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. 8 Tahun 2010 tentang Alat Pelindung Diri. Peratur` an Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.Per.03 /Men/1986 tentang Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Di Tempat Kerja Yang Mengelola Pestisida. Puspitasari,Vinisa Diah.2017. Analisis Pengaruh Faktor-Faktor Produksi Sejumlahpenelitian menunjukkan liburan bisa meningkatkan produktivitas pekerjaan. Setelah mengambil manfaat cuti kerja untuk berlibur, Anda bisa menjadi lebih fokus dan bersemangat untuk bekerja. Selain itu, bekerja setelah liburan membuatmu lebih berenergi. Sehingga pada akhirnya bisa memberikan hasil pekerjaan yang lebih baik dan produktif. OrderSekarang » SMS : 082231683554. ketik : Kode - Nama barang - Nama dan alamat pengiriman. Nama Barang. Mesin Fogging Longray TS 35 AE. Lihat Detail. Pestisida– Berikut ini daftar jenis-jenis fungisida dan bakterisida yang direkomendasikan oleh pemerintah untuk mengendalikan penyakit bercak daun, Kode Cara Kerja; 1: Klorotalonil+Mandipropamid: Revus Opti 440 SC: 40+M5: 2: Klorotalonil+Mefenoksam: Folio Gold 440 SC: M5: 3: Mandipropamid: Revus 250 SC: 40: 4: Mancozeb: Cozeb 80 WP: M3: 5:
Carakerja pestisida nabati 1. Pestisida nabati tidak langsung membunuh hama tanaman namun secara bertahap memutus rantai kehidupan hama. 2. Pestisida nabati mampu mengganggu sistem komunikasi hama tanaman, sehingga serangga jantan tidak bisa saling berhubungan dan meningkatkan populasinya 3.
Misalnyapestisida untuk hama sundep, efektif untuk hama tersebut, bukan untuk hama yang lain," kata Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Sarwo Edhy, Jakarta, Senin (30/9/2019). Begini Cara Membuat Bola Ubi Krispi ala Chef, Susah-susah Gampang. Teknologi Digital telah banyak menciptakan peluang lapangan
2rV9.
  • d59smaub04.pages.dev/391
  • d59smaub04.pages.dev/335
  • d59smaub04.pages.dev/760
  • d59smaub04.pages.dev/482
  • d59smaub04.pages.dev/516
  • d59smaub04.pages.dev/848
  • d59smaub04.pages.dev/97
  • d59smaub04.pages.dev/875
  • kode cara kerja pestisida